Agustus 06, 2014

KEUTAMAAN ILMU


KEUTAMAAN ILMU

Ringkasan Kajian Ust. Arif (Pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Abas Tanjungpinang)
di Surau Baitussalam      

Bagi seorang Muslim menuntut ilmu hukumnya wajib

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ على كل مُسْلِمٍ

“ menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim”

(Hadits sahih, diriwayatkan dari beberapa sahabat diantaranya:  Anas bin Malik, Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu Anhum)

Ilmu merupakan Inti dari segala Amal ibadah, karena Ibadah yang diterima memiliki dua kriteria
1.       Iklas
Memurnikan tujuan Beribadah semata-mata hanya murni untuk Allah Swt, Bukan karena pujian dan bukan karena manusia.
2.       Mengikuti Syariat / Mutabaa’ah
Beribadah sesuai dengan tuntunan/ ajaran Rasulullah SAW,

Majelis Ilmu (ilmu agama : kajian ilmu agama, ceramah agama, majelis taklim) dapat dibaratkan seperti hidangan Syurga, dapat kita bayangkan hidangan dunia saja banyak sekali orang yang suka, apalagi hidangan syurga, hanya ada 2 kriteria orang yang tidak suka akan hidangan, yang pertama adalah orang yang sudah kenyang, (dalam hal ilmu berarti orang yang sudah menguasai ilmu tersebut dari A sampai Z, sudah menguasai semua ilmu yang akan diajarkan dalam majelis tersebut) yang kedua aalah orang yang sakit, bagi orang yang sedang sakit makan apa saja tidak terasa enak, sehingga dia tidak suka akan hidangan tersebut (dalam hal ilmu yang dimaksud orang yang sakit tersebut adalah orang yang mungkin sakit hatinya, sakit jiwanya, sakit qolbunya, sehingga akan sulit untuk menerima ilmu yang beranfaat)

Dalam surat Alfatihan yang kita baca minimal 17 kali dalam sehari semalam pada saat sholat lima waktu, kita selalu meminta untuk ditunjukan jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engakau beri nikmat, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang tersesat.

Yang dimaksud dengan orang-orang yang dimurkai oleh Allah adalah oarng yang berilmu tetapi tidak mau mengamalkan, tidak mau melaksanakan perintah Allah, tidak mau beribadah kepada Allah sedangkan mereka tahu ilmu/ mengetahui cara beribadah yang sesuai dengan syar’i.
Contoh : Bisa membaca Al-Quran tetapi tidak pernah / Tidak mau membaca Al-Quran, tahu bahwa korupsi, ngapusi, berbohong itu dilarang tetapi masih tetap saja dilakukan, tidak melaksanakan sholat fardhu padahal dia tahu sholat itu wajib dan sudah bisa melaksanakan dan lebih banyak lagi contoh orang yang tidak mau mengamalkan ilmunya.

Sedangkan yang dimaksud orang-orang yang tersesat adalah orang yang beribadah tetapi tidak memiliki/ tidak tahu ilmunya.
Contoh : sholat tetapi tidak tahu cara-cara sholat yang betul seuai dengan syar’i, puasa tapi tidak tahu hukum-hukum puasa, dan apa yang membatalkan puasa, dan lain sebagainya perbuatan ibadah yang tanpa didasari dengan ilmu.

Maka ilmu merupakan inti dari segala bentuk ibadah, jangan pernah berhenti menuntut ilmu, dan mengamalkan ilmu yang telah dipelajari tersebut, dan sebaik-baik ilmu adalah ilmu Agama, seseorang dikatakan berilmu apabila seseorang tersebut telah mengetahui hukum suatu perkara sesuai dengan yang tertuang dalam Al_Quran dan Hadist dan melaksanakan perkara tersebut sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW,
Apabila kita memang betul-betul meminta jalan yang lurus, jalan orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah SWT, dan bukan orang-orang yang dimurkai serta bukan orang-orang yang tersesat,
Kita harus menuntut ilmu agam dan mengamalkan ilmu yang sudah kita dapat tersebut,

Semoga bermanfaat, mohon maaf apabila ada salah penafsiran dari yang telah disampaikan oleh Ustadz Arif.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar